Riset Profil Kromatogram Herba Pegagan Secara High Performance Thin Layer Chromatography (HPTLC)
DOI:
https://doi.org/10.25026/mpc.v3i2.142Keywords:
Centella asiatica herbs, fingerprint, chromatogram profile, HPTLCAbstract
Telah dilakukan riset Profil Kromatogram/Fingerprint Centella asiatica (L.) Urb. (herba pegagan) yang bertujuan untuk menghasilkan profil kromatogram herba pegagan secara HPTLC dalam menjamin mutu dan standardisasi obat bahan alam. Pembuatan fingerprint dilakukan secara HPTLC dan sebagai sampel digunakan simplisia yang berasal dari 3 (tiga) daerah yang berasal dari Bogor, Solo and Yogyakarta. Fase diam menggunakan plat HPTLC silika gel 60 F254 sedangkan fase gerak menggunakan diklorometan-metanol-air (14:6:1) dan penampak bercak reagen asam sulfat. Untuk melihat spektrum dari asiatikosid sebagai senyawa marker dilakukan deteksi dengan TLC Photo Documentary System pada ? 366 nm serta TLC Scanner pada ? 506 nm. Validasi metode dilakukan menggunakan parameter spesifisitas dan presisi. Hasil uji spesifisitas dan presisi menunjukkan bahwa spektrum asiatikosid dari larutan baku dan larutan uji sesuai kriteria keberterimaan. Disimpulkan bahwa metode ini valid untuk pengujian standardisasi produk yang mengandung herba pegagan.
References
2. Orhan, EI. Centella asiatica (L.) Urban: From Traditional Medicine to Modern Medicine with Neuroprotective Potential. Article in Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. Pubmed. Mei 2012
3. Pramono, S dan D. Ajiastuti. Standardisasi ekstrak herba pegagan (Centella asiatica) (L.) Urban) berdasarkan kadar asiatikosida secara KLT-Densitometri. Majalah Farmasi Indonesia 15(3), 118-123, 2004
4. Yamunadevi M, Wesely EG, Johnson MA. A chromatographic study on the glycosides of Aerva lanata L. Chinese J Natural Med. 2011; 9: 210-214
5. Ali J, Ali Y, Sultana S, Baboota S, Faiyaz S. Development and validation of a stability-induced HPTLC method for analysis of antitubercular drugs. Acta Chromatographica. 2007;18:168e179
6. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Farmakope Herbal Indonesia Edisi Pertama, Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan No 261/Menkes/SK/IV/2009, 2009.