Kajian Penggunaan Antibiotik Penderita Diare pada Pasien Pediatrik di Instalasi Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Authors

  • Rita Yuniati
  • Nur Mita Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia http://orcid.org/0000-0002-6355-6888
  • Arsyik Ibrahim

DOI:

https://doi.org/10.25026/mpc.v3i1.73

Keywords:

diare, antibiotik, pediatrik

Abstract

Diare merupakan kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi feses cair. Diare pada bayi dan anak-anak adalah pengeluaran tinja >10 g/kg/24 jam. Antibiotik diindikasikan untuk diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik serta pola penggunaan antibiotik penderita diare pada pasien pediatrik. Metode penelitian yang digunakan bersifat non eksperimental dengan pendekatan observasional secara prospektif. Data dianalisis secara deskriptif. Subjek penelitian adalah penderita diare pada pasien pediatrik yang menggunakan antibiotik sebanyak 42 pasien, yang kemudian dikarakterisasikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan orang tua serta penggunaan antibiotik. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien yaitu laki-laki (61,90%), perempuan (38,10%), pendidikan dan pekerjaan orang tua yaitu SLTA (47,62%) dan swasta (57,14%) serta  usia 1-12 tahun (71,43%). Antibiotik yang digunakan adalah amikacin (2,13%), ampicillin (21,27%), cefotaxime (34,04%), ceftriaxone (21,27%), colistin (2,13%), cotrimoxazole (14,89%), meropenem (2,13%) dan metronidazole (2,13%). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh disimpulkan bahwa penderita diare pada pasien pediatrik lebih banyak terjadi pada laki-laki  dan antibiotik yang dominan digunakan sebagai terapi pengobatan diare adalah golongan cephalosphorin generasi ketiga yaitu cefotaxime.

References

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Riset Kesehatan Dasar Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2007. Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.

2. Cakrawardi, Wahyudin. E., dan Sarrudin. B. 2009. Pola Penggunaan Antibiotik Pada Gastroenteritis Berdampak Diare Akut Pasien Anak Rawat Inap di Badan Layanan Umum Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Majalah Farmasi dan Farmakologi Volume 15 Nomor 2.

3. Daniel. R., Diniz-Santos., Luciana. R., Silva dan Nanci. S. 2006. Antibiotik for Treatment of Acute Infection Diarrhea in Children. The Brazilian Journal of Infectious Diseases Volume 10.

4. Darmansjah. I. 2008. Penggunaan Antibiotik pada Pasien Anak. Majalah Kedokteran Indonesia Volume 58 Nomor 10.

5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Buku Pedoman Pelaksanaan Pemberantasan Penyakit Diare. Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.

6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2001. Buku Pedoman Pelaksanaan Program Diare. Ditjen PPM dan PLP: Jakarta.

7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2001. Buku Bagan Menejemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.

8. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur: Kalimantan Timur.

9. Gauthier. P., dan Cardot. J. M. 2011. Developing Drugs fir Children and The Adjustment of Medicine. Peronalized Medicine Volume 1.

10. Juffrie. M. 2009. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1. Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta.

11. Klein. S. L. 2000. Hormones and Mating System Affect Sex and Species Differences in Immune Function Among Vertebrates. Behavioural Processes Volume 51 Nomor 1–3, halaman 149–166.

12. Neal dan Michael. J. 2006. Medical Pharmacology At Glance Edisi 5. Penerbit Erlangga: Jakarta.

13. Poerwati. E. 2013. Determinan Lama Rawat Inap Pasien Balita dengan Diare. Jurnal Kedokteran Brawijaya Volume 27 Nomor 4.

14. Radji .M. 2010. Human Immunodeficiency Virus. In: Imunologi dan Virologi. PT.ISFI: Jakarta.

15. Resse R. E., Betts. R., dan Gumustop. B. 2000. Handbook of Antibiotics3rd Ed. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia

16. Rudolph . A. M. 2003. Rudolph's Pediatrics, 21st Edition. New York: McGraw-Hill.

17. Santrock. J. W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Erlangga: Jakarta.

18. Smith. W. J. A. 2003. Masalah Pediatri di Bidang Gastroenterologi Tropis, dalam Problem Gastroenterologi Daerah Tropis Ed GC Book, Edisi ke-1. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

19. Stringer dan Janet . L. 2006. Basic Concepts in Pharmacology: a Student’s Survival Guide. Edisi 3. Buku Kedokteran EGC: Jakarta. Hal. 186 – 199

20. Tjay. T. H., dan Rahardja. K. 2007. Obat-Obat Penting : Khasiat, Penggunaan dan Efek Samping Edisi Ke Enam. Gramedia: Jakarta.

21. WHO. 2010. WHO Model Formulary for Children.World Health Organitation.

Downloads

Published

2016-04-25

How to Cite

Yuniati, R., Mita, N., & Ibrahim, A. (2016). Kajian Penggunaan Antibiotik Penderita Diare pada Pasien Pediatrik di Instalasi Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 3(1), 109–121. https://doi.org/10.25026/mpc.v3i1.73

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6 > >>