Analisis Cemaran Mikroba pada Ikan Asin Air Tawar Di Samarinda
Abstract
Penyakit melalui makanan marak terjadi belakangan ini, hal ini terjadi karena kontaminasi baik secara biologi ataupun kimia pada makanan. Ikan adalah salah satu jenis makanan yang besar kemungkinannya untuk mengalami kontaminasi secara biologi. Salah satu cara mencegah terjadinya kontaminasi, yaitu dengan pengawetan dengan pembuatan ikan asin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cemaran mikroba pada olahan ikan asin air tawar di Samarinda. Pengujian mikrobiologis dilakukan terhadap 3 sampel ikan asin air tawar yang diambil dari produsen ikan asin di Samarinda, meliputi pemeriksaan angka cemaran mikroba dengan metode Angka Lempeng Total (ALT) dan pemeriksaan mikrobiologis dengan Most Probable Number (MPN), serta pemeriksaan bakteri koliform dan bakteri pathogen seperti Escherichia coli dan Salmonella thyposa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 3 sampel ikan asin air tawar terdapat cemaran mikroba namun tidak melebihi batas Standar Nasional Indonesia.
References
Dampaknya Pada Kesehatan. TEKNUBUGA, 2(2), 53-65.
[2] Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
[3] Hastuti, Sri. 2010. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Formaldehid Pada Ikan Asin Di Madura. AGROINTEK, 14(2), 132-137.
[4] Nurwantoro, Siregar A. 1997. Mikrobiologi Pangan Hewani-Nabati. Penerbit Kansius. Yogyakarta.
[5] Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 2721.1:2009. Ikan Segar- Bagian 2:
Persyaratan Bahan Baku. Badan Standardisasi Nasional (BSN). Jakarta.
[6] Badan Standarisasi Nasional. 2009. Batas Maksimum Cemaran Mikroba
dalam Pangan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7388: 2009. Badan Standardisasi Nasional (BSN). Jakarta.
[7] Djide, N. dan Sartini. 2008. Analisis Mikrobiologi Farmasi. Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Makassar.
[8] Bambang, G. A., Fatmawali dan Kojong, N. S. 2014. Analisi Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli Pada Air Isi Ulang Dari Depot Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi, 3 (3), 2302-2493.