Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Sesar (Cesarean section) Di RSUD A.W.S Samarinda

Authors

  • Rima Thaharah Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
  • Jaka Fadraersada Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
  • Muhammad Amir Masruhim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25026/mpc.v1i1.3

Keywords:

cesarean surgery, prophylaxis antibiotics

Abstract

Bedah Sesar adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan bagian perut. Wanita pada jaman modern saat ini lebih menyukai ahli kandungan dan melahirkan dengan bantuan ahli kandungan karena dalam kenyataannya dengan cara ini angka kematian bayi dan wanita yang melahirkan dapat ditekan serendah mungkin. WHO melaporkan dari 137 negara ditemukan bahwa terdapat 69 negara (50,4%) yang memiliki angka persalinan bedah sesar (Cesarean section) >15%. Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan data penggunaan antibiotik pada pasien bedah sesar (Cesarean section) di RSUD Abdul wahab Sjahranie Samarinda yang dilihat dari aspek jenis dan golongan antibiotik, rute, dosis, frekuensi, dan waktu pemberian dan menilai kualitas penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar (Cesarean section) berdasarkan metode Gyssens. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluative dengan pengambilan data secara retrospektif pada 120 catatan rekam medik pasien bedah sesar. Data yang diambil pada bulan Januari hingga Desember 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien bedah sesar terbanyak adalah pasien usia 20-35 tahun sebesar 85,83%, pasien dengan indikasi terbanyak adalah persalinan preterm sebesar 20% dan berdasarkan analisis kualitas penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens menunjukkan penggunaan antibiotik kategori IV ialah 100%.

References

[1]Eniyanti. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan Patologi. Pustaka Pelajar: Yo gyakarta.

[2]World Health Organization. 2005. World for Patient Safety.

[3]Departemen Kesehatan RI. 2010. Buku Acuan Persalinan Normal.DepKes RI. Jakarta

[4]Veibymiaty, Sumelung. 2014. Faktor-faktor Yang Berperan Meningkatnya Angka Kejadian Sectio CesareaDi Rumah Sakit Umum Daerah LiunKendage Tahuna. Jurnal Keperawatan Vol. 02 No. 01

[5]Manuaba, I.B. 1998.Operasi Kebidanan Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Dokter Umum. EGC: Jakarta

[6]Desye Nurmalita Tanam. 2011. Tinjauan Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Seksio Sesarea Di BLU RSUP Prof Dr. R.D.Kandaou Manado. Jurnal FMIPA UNSRAT

[7]Hidajat, Nucki N. 2009. Pencegahan Infeksi Luka Operasi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran: Bandung

Downloads

Published

2015-06-30

How to Cite

Thaharah, R., Fadraersada, J., & Masruhim, M. A. (2015). Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Sesar (Cesarean section) Di RSUD A.W.S Samarinda. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 1(1), 15–21. https://doi.org/10.25026/mpc.v1i1.3

Most read articles by the same author(s)

<< < 2 3 4 5 6 7 8 > >>