Studi Karakteristik Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) Di RSUD A.W Sjahranie Samarinda Periode Januari-Desember 2014

Authors

  • Hardiana Sepryanti Palinoan
  • Risna Agustina
  • Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia http://orcid.org/0000-0002-1087-1112

DOI:

https://doi.org/10.25026/mpc.v2i1.45

Keywords:

PPOK, karakteristik

Abstract

PPOK merupakan suatu jenis penyakit kronik yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang disebabkan oleh inflamasi kronik akibat pajanan partikel atau gas berbahaya. PPOK memiliki prevalensi tinggi dan menjadi penyakit enam besar penyebab kematian di dunia. Telah dilakukan Studi Karakteristik Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) di RSUD A.W Sjahranie Samarinda Periode Januari-Desember 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien PPOK yang meliputi umur, jenis kelamin dan penyakit penyerta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluatif dengan metode retrospektif. Teknik pengambilan data secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 54 kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien PPOK paling banyak diderita oleh laki-laki sebanyak 47 kasus dengan persentase 87% dan perempuan sebanyak 7 kasus dengan persentase 13%. Berdasarkan umur yang paling banyak menderita PPOK dengan umur  >60 tahun sebanyak 27 kasus (50%), umur 50-59 tahun sebanyak 17 kasus (31%), umur 40-49 tahun sebanyak 10 kasus (19%). Jenis PPOK yang banyak diderita pasien adalah PPOK tipe 1 (ringan) sebanyak 40 kasus (74%) dan PPOK tipe 2 (sedang) sebanyak 14 kasus (26%). Berdasarkan penyakit penyerta, PPOK dengan pneumonia sebanyak 20 kasus (37%), PPOK dengan asma sebanyak  3 kasus (6%), PPOK dengan TB sebanyak 3  kasus (6%) PPOK tanpa penyakit penyerta sebanyak 28 kasus (51%).

References

1. sGOLD, 2014. Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease, Inc.

2. Martantya, 2014. Gambaran Hitung Jenis Leukosit pada Pasien PPOK yang Dirawat di RSUP M.Djamil Padang. Jurnal Andalas vol.3 no.2.

3. PDPI. 2003. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Perhimpunan Dokter Paru Indonesia: Jakarta.

4. Rahmatika, Anita. 2009. Karakteristik Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik yang di Rawat Inap di RSUD Aceh Tamiang. Fak. Kesehatan Masyarakat.USU.

5. Sethi, Attiya Siddiqi. 2008. Optimizing Antibiotic Selection in Treating COPD Exacerbations. International journal vol 3 no 1.

6. Sidabutar, Panamotan. 2012. Karakteristik Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan. FKM USU.

7. WHO. 2012. Global Adult Tobacco Survey:Indonesia Report 2011. World Health Organization.

8. www.drugs.com/drug_interactions.html

9. Yulinah, Elin Sukandar; Andrajati, Retnosari; Sigit, Josph I; Adnyana, I Ketut; Setiadi,Adji Prayitno; Kusnandar. 2009. ISO Farmakoterapi Cetakan Kedua. PT. ISFI Penerbitan: Jakarta.

10. Yunus, F. 2003. Tata Laksana Penyakit PPOK. Media Aesculapius: Jakarta.

Downloads

Published

2015-11-27

How to Cite

Palinoan, H. S., Agustina, R., & Rijai, L. (2015). Studi Karakteristik Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) Di RSUD A.W Sjahranie Samarinda Periode Januari-Desember 2014. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 2(1), 89–94. https://doi.org/10.25026/mpc.v2i1.45

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>