Pola Penggunaan Obat Hipoglikemik Oral Pada Pasien Geriatri Diabetes Mellitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Authors

  • Ayu Nursidah
  • Rolan Rusli Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia http://orcid.org/0000-0003-1264-5933
  • Dewi Rahmawati

DOI:

https://doi.org/10.25026/mpc.v6i1.249

Keywords:

Geriatri, diabetes mellitus, hipoglikemik

Abstract

Penggunaan obat antibiabetes pada pasien geriatri, berpeluang menyebabkan hipoglikemik sehingga diperlukan pengobatan yang tepat dan rasional untuk keberhasilan pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, pola penggunaan obat, dan angka kejadian hipoglikemik pada pasien geriatri diabetes mellitus tipe 2 di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2017. Penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling berdasarkan rekam medik dan lembar pertanyaan. Data karakteristik jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan pasien geriatri diabetes mellitus yang terbanyak perempuan 27 pasien (54 %), pendidikan rendah 27 pasien (54 %), tidak bekerja 26 pasien (52 %). Penggunaan obat tunggal terbanyak adalah metformin 7 pasien (58,30 %), sedangkan penggunaan kombinasi 2 obat oral terbanyak adalah glimepirid dan metformin 16 pasien (57,14 %) serta penggunaan kombinasi 3 obat oral terbanyak adalah glimepirid,metformin,akarbose 6 pasien (60 %). Persentase angka kejadian pasien diabetes mellitus tipe 2 geriatri yang mengalami gejala hipoglikemik 18 pasien (36 %).

References

[1]. American Diabetes Association. 2014. Definition and Clasification Of Diabetes Mellitus. Diabetes Care.

[2]. Carlisle, B.A., Kroon, L.A., 2005. 2005. Applied Therapeutics : The Clinical Use of Drugs, Seven Edition, 50-58, Lippincot Williams & Walkin, Philadelpia.

[3]. Edriani, Amelia. (2012). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi & Faktor yang Tidak dan Bisa Dimodifikasi Terhadap Diabetes Mellitus Pada Lansia dan Prelansia di Kelurahan Depok Jaya, Depok, Jawa Barat Pada Tahun 2012. Skripsi. Depok: FKMUI

[4]. Lacy, C.F., 2006, Drug Information Handbook, 14th Ed., Lexi-comp,Ohio.

[5]. Rochmah, W., 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi IV, Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

[6]. Sariningtyas, A.T., 2012, Evaluasi Keamanan Terapi Kombinasi Tiga Antidiabetika Oral pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta, Farkultas Farmasi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

[7]. Semla, T.P., Beizer, J.L., Higbee. M.D., 2002, Geriatric Dosage Handbook, 7th Edition, American Pharmaceutical Assotiation, USA.

[8]. Soegondo S., 2006, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia, Penerbit Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Jakarta.

[9]. Triplitt, C.L., 2005, Pharmacotherapy a Phathophysiologic approach, sixth edition 1333-1365, Appleton and Lange, Standford Canneticut.

[10]. WHO. 2012. Pelayanan Kesehatan Lansia di Rumah Sakit, Pedoman Bagi Rumah Sakit rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten. Tim Adaptasi Indonesia. Jakarta.

Downloads

Published

2017-11-08

How to Cite

Nursidah, A., Rusli, R., & Rahmawati, D. (2017). Pola Penggunaan Obat Hipoglikemik Oral Pada Pasien Geriatri Diabetes Mellitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 6(1), 16–21. https://doi.org/10.25026/mpc.v6i1.249

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>