Aktivitas Antifungi Getah Jarak Cina (Jatropha multifida L.) pada Pertumbuhan Malassezia globosa Penyebab Ketombe
DOI:
https://doi.org/10.25026/mpc.v3i2.103Keywords:
Antifungi, getah, Jatropha multifida Linn, Malassezia globosa dan ketombeAbstract
Indonesia memiliki bermacam-macam tanaman obat tradisional untuk mengobati ketombe, diantaranya menggunakan getah jarak cina. Getah Jarak Cina (Jatropha multifida Linn.) diketahui memiliki beberapa metabolit sekunder yang beraktivitas sebagai antifungi. Metabolit sekunder tersebut fenol, saponin, alkaloid dan polisakarida. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antifungi getah jarak cina variasi konsentrasi 10%-100% dan membandingkan dengan kontrol positif zinc pyrithione 1%. Aktivitas antifungi diuji pada Malassezia globosa dengan menggunakan metode disc diffusion Kirby-Bauer berupa Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM). Hasil uji menunjukkan bahwa getah jarak cina mampu menghambat pertumbuhan Malassezia globosa penyebab ketombe. Data dianalisis dengan analisis varians (ANAVA) satu arah dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significance Difference). Hasil analisis menunjukkan konsentrasi uji dan kontrol memiliki aktivitas antifungi. Getah jarak cina memiliki potensi aktivitas yang rendah dibandingkan dengan zinc pyrithione 1%. Getah jarak cina diketahui masih berpotensi menjadi sumber zat antifungi baru terhadap pertumbuhan Malassezia globosa penyebab ketombe.
References
2. Aransiola, Michael Niyi, 2014. Antibacterial and Antifungal Activities of Jatropha multifida (Ogege) Sap against Some Pathogens. IOSR Journal of Pharmacy and Biological Sciences (IOSR-JPBS) e-ISSN: 2278-3008, p-ISSN:2319-7676. Volume 9, Issue 4 Ver. I (Jul -Aug. 2014).
3. Brooks, Geo F., Janet S. Butel, Dan Stephen A. Morse., 2005. Mikrobiologi Kedokteran:Geo F. Brooks, Janet S. Butel, dan Stephen A. Morse, Edisi Pertama, Jilid 2. Jakarta: Salemba Medika.
4. Fathan, Nondy, 2014. Pengaruh Konsentrasi Getah Batang Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Secara In Vitro. Naskah Publikasi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadyah Surakarta.
5. Oktaviana, Rifka, 2012. Uji Banding Efektivitas Ekstrak Buah Pare Belut (Itrichosanthes anguina Linn) dengan Zinc Pyruthione 1% terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale pada Penderita Berketombe. Skripsi Penelitian Universitas Diponegoro: Semarang.
6. Partologi, Donna, 2008. Pityriasis Versikolor dan Diagnosis Bandingnya (Ruam-ruam Bercak Putih pada Kulit). Skripsi Penelitian Universitas Sumatra Utara: Medan.
7. Sartika, Dewi, 2008. Perbandingan Efektivitas Air Perasan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) 100% dengan Ketokonazol 2% secara In Vitro terhadap Pertumbuhan Pityrosporum ovale pada Ketombe. Artikel Karya Tulis Ilmiah Universitas Diponegoro: Semarang.
8. Thomas, 2007. Malassezia Globosa And Restricta: Breakthrough Understanding Of The Etiology And Treatment Of Dandruff And Seborrheic Dermatitis Through Whole-Genome Analysis. Journal Of Investigative Dermatology Symposium Proceedings (2007) 12, 15-19.